Jumat, 15 Juni 2012
Anak tidak menyukai sayur dan buah
Mengajak Anak untuk Terlibat dalam Persiapan Makanan
Balita dan anak kecil itu seperti mesin belajar—semua hal merupakan hal baru bagi mereka dan setiap situasi adalah kesempatan untuk belajar, termasuk konsep mengenai makanan dan nutrisi. Orangtua sering kali berpikir bahwa memberi anak mereka makanan yang tepat saja sudah cukup. Tetapi Anda juga bisa mengajari mereka mengenai apa yang mereka makan, dan dengan melakukannya memastikan bahwa mereka akan memiliki pengetahuan, bukan sekadar kebiasaan, yang akan terbawa sampai masa remaja dan dewasa.
Pikirkanlah: jika seorang anak mengonsumsi makanan yang sebagian besar berupa makanan kemasan beku dan hidangan restoran, ia mungkin tidak mengetahui bahan makanan tadi di dalam bentuk aslinya, dari mana datangnya, atau bagaimana tumbuhnya. Ia bahkan mungkin tidak sadar bahwa semua makanan berasal dari tumbuhan dan hewan yang adalah makhluk hidup. Karena makan merupakan suatu hal yang begitu alami bagi kita, orangtua sering kali melewatkan kesempatan untuk mengubah kegiatan memasak sebagai pekerjaan sehari-hari menjadi pengalaman yang bersifat mendidik.
Salah satu cara untuk mengatasi perlawanan terhadap makanan sehat bagi anak adalah membuat mereka terlibat dalam pendidikan mengenai makanan dan penyiapan makanan.
Suatu penelitian di University of California di Davis membuktikan bahwa sekelompok anak yang terlibat dalam menanam dan merawat kebun selama setahun memiliki pengetahuan lebih banyak mengenai nutrisi dan pilihan yang lebih tinggi atas jenis sayuran tertentu pada akhir program. Berkebun, bahkan sekalipun hanya menanam tumbuhan dalam kebun kecil dalam rumah atau menanam pohon tomat di beranda, merupakan cara yang hebat untuk mengajari anak tentang bagaimana tanaman tumbuh dan dari mana makanan berasal. Dan, anak akan memperoleh kepuasan saat kerja keras mereka berkontribusi bagi makanan keluarga.
Tetapi Anda tidak harus menanam sayuran dan buah untuk mempelajarinya. Berjalan-jalan ke bagian produksi di supermarket bisa memberikan pendidikan yang luar biasa. Anda bisa memberitahu anak Anda dari mana datangnya setiap makanan dan bagaimana tanaman bertumbuh. Salah satu aktivitas yang menyenangkan adalah memilih jenis buah atau sayuran yang baru setiap kali berbelanja, caritahu di mana tumbuhnya, sayur itu diambil dari bagian tumbuhan yang mana, dan bisa ditemukan dalam jenis hidangan apa saja. Kemudian siapkan bersama sambil membicarakannya. Memasak hidangan dari kebudayaan lain juga merupakan kesempatan yang baik untuk belajar lebih banyak mengenai kebudayaan tersebut, untuk menghubungkan makan dengan tempat dan orang lain. Dan, kunjungan ke pasar petani setempat bisa membantu memperkuat pengetahuan mengenai bagaimana makanan tumbuh dan bagaimana perjalanan dari pertanian sampai ke meja makan.
Anda juga bisa membuat anak membantu di dapur. Mengetahui bahwa mereka turut berperan dalam menyiapkan makan malam bisa membantu mereka menerima makanan baru dan menikmati hidangan saat makan. Bahkan anak yang berusia dua tahun bisa membantu mencuci dan menyiapkan salad serta sayuran, dan anak yang lebih besar bisa membantu menimbang dan mencampurkan makanan, mengupas buah, dan menyusun makanan dalam piring atau baki. Mengajak mereka untuk mengikuti sebuah resep dari awal sampai selesainya bisa membantu mereka menghargai proses pembuatan makanan, bukan hanya mencicipi hasil akhirnya. Anda bisa merangsang kreativitas mereka dengan menawari beberapa bahan makanan dan meminta mereka menciptakan camilan. Perlu sedikit kesabaran untuk membiarkan anak berjuang dengan tugas baru, tetapi hasil yang didapat sebanding dengan usahanya.
*Dicuplik dari "The Harvard Medical School Guide to Healthy Eating for Kids: Eat, Play, and Be Healthy", karya W. Allan Walker, M.D., yang AKAN diterbitkan oleh PT BIP.
hasil pencarian dari : anak susah makan, cara mengatasianak susah makan, mengatasi anak yg tidak suka sayur, belajar membuat anak menyukai makanan sehat, anak rewel makan,
File:
BALITA DAN ANAK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar